Senin, 04 April 2016

Produk jasa Pariwisata

Pariwisata

 

 

Menurut Muljadi (2009:7), pariwisata merupakan konsep multi dimensi layaknya pengertian wisatawan. Tak bisa dihindari bahwa beberapa pengertian pariwisata dipakai oleh para praktisi dengan tujuan dan perspektif yang berbeda sesui dengan tujuan yang ingin dicapai. Pariwisata juga merupakan aktivitas, pelayanan dan produk hasil industri pariwisata yang mampu menciptakan pengalaman perjalanan bagi wisatawan. Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang berkaitan dengan bidang tersebut ( Pendit, 2006 : 16 ).

 Jasa Pariwisata

Menurut Bagyono ( 2007 : 25 - 28 ) usaha jasa pariwisata adalah suatu usaha bisnis yang kegiatan utamanya meliputi menjual jasa – jasa pariwisata kepada wisatawan baik itu wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara.  Jenis usaha jasa pariwisata meliputi:

1.  Usaha Jasa Perjalanan

Berdasarkan prinsipnya ketiga jenis usaha tersebut sama, yakni sama – sama beroperasi dalam bidang perjalanan, sedangkan perbedaan nya terletak pada  kegiatan pelaksanaannya itu sendiri. Misalnya kegiatan biro perjalanan ruang lingkupnya lebih luas dibandingkan dengan agen perjalanan. Demikian juga dengan ruang lingkup kegiatan tour operator lebih luas jika dibandingkan dengan biro perjalanan.

2. Usaha jasa Akomodasi


Usaha yang memberikan pelayanan kepada tamu yang menginginkan tempat tinggal baik dalam tempo waktu yang singkat ataupun tempo waktu yang lama. Jenis usaha seperti yakni Hotel, motel, apartemen, wisma, cottage, bungalow dan lain sebagainya.

3. Usaha jasa Boga

Menurut definisi Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 715/Menkes/SK/V/2003 jasa boga atau catering adalah perusahaan atau perorangan yang melakukan kegiatan pengelolaan makanan yang disajikan di luar tempat usaha atas dasar pesanan. Menurut sumber Departemen Perindustrian dan Perdagangan usaha jasa boga adalah meliputi usaha penjualan makanan jadi (siap dikonsumsi) yang terselenggara melalui pesanan-pesanan untuk perayaan, pesta, seminar, rapat, paket perjalanan  

4. Organisasi KepariwisataanUntuk melakukan ssistem usaha yang berhasil perlu mengetahui struktur organisasi dari sistem tersebut. Sistem paariwisata beroperasi dalam 3 tingkat. Secara Internasional, nasional, dan secara Regional. 

a. Tingkat Internationalr
  • WTO (World Tourissm Organization)
Satu – satunya organisasi yang memiliki suara – suara pemerintah untuk kepariwisataan adalah WTO, yang berpusat di Madrid, dibentuk pada tahun 1975 dari International Union Of Official Travel Organizations (IUOTO).
WTO adalah badan pariwisata yang resmi dari United Nattons yang tujuannya adalah untuk memepromosikan dan mengembangkan pariwisata serta memberi perhatian kepada negara – nagara berkembang. WTO mengumpulkan informasi dan menerbitkan publikasi – publikasi seperti majalah kecendrungan pariwisata dunia sekarang, pendekatan – pendekatan pemasaran dan perlindungan bagi sumber alam dan kebudayaan.
b. Tingkat National
    Di Indonesia umumnya dijumpai dua bentuk organisasi kepariwisataan yaitu government tourist office, dan private tourist office.
Government tourist office adalah organisasi kepariwisataan yang dibentuk oleh pemerinmtah sebagai suatu bidang yang diberi tanggungjawab mengenai pengembangan dan pembinaan kepariwisataan pada umumnya baik di tingkat asional, regional, maupun lokal. Seperti di Indonesia misalnya, secara nasional kepariwisataan berada di bawah Kantor Wilayah Departemen Pariwisata Pos dan Telekomunikasi dan Dinas Pariwisata Daerah Tingkat II.
    
      Private Tourist office adalah organisasi kepariwisataan yang merupakan asosiasi dari macam – macam kelompok perusahaan industri pariwaisata yang fungi dan kedudukannya merupakan rekanan bagi government tourist office. Di Indonesia organisasi seacam ini misalnya Perhimpunan Hotel dan RestoraN Indonesia (PHRI), Association of Indonesian Travel Agent (ASITA), Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) dan lain sebagainya. Organisasi – organisasi yang termasuk dalam Govermet Tourist Office adalah Direktorat Jendral Pariwisata, Deparnas, Baparnas, Deparpostel, dan Diparda.

c.  Regional
Regional Tour Organisations (RTO) adalah spesialis Selandia Baru dan dapat membantu Anda dengan menyediakan informasi tentang wilayah mereka dan berbagai produk pariwisata lokal. Manfaatkanlah sumber daya online yang banyak mereka sediakan.
Regional Tour Organisations (RTO) mencakup  seluruh Selandia Baru dan membantu para agen perjalanan dengan menyediakan informasi tentang wilayah mereka dan berbagai produk pariwisata lokal.

 
 

Sabtu, 02 April 2016

Man Made Attraction






Taman Nusa Bali

Di kawasan seluas 15 hektar ini, pengunjung berkesempatan untuk menjelajahi dan menikmati panorama perjalanan waktu Bangsa Indonesia, dimulai dari masa prasejarah, jaman perunggu, masa kerajaan hingga kampung budaya Indonesia. Perjalanan berlanjut ke masa awal Indonesia, era kemerdekaan, masa kini dan akhirnya sampai di harapan Indonesia masa depan. pengunjung akan melihat seluruh keragaman budaya yang ada di indonesia seperti rumah  tumah adat, pakaian adat hingga tradisi .

 

Cultural Attraction




TRADISI NGEREBEK

Ratusan anak-anak tubuhnya dicat biru tua serta wajahnya dihiasi lukisan menyeramkan meramaiakan  tradisi ritual Ngerebeg serangkaian upacara piodalan di Pura Duur Bingin, Desa Pakraman Tegallalang, Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar.

 Ritual ini terbilang sangat unik, karena ratusan anak baru gede (ABG) serta7 banjar adat menghias wajah dengan aneka motif menyeramkan saat prosesi arak-arakan keliling desa.

"Ritual Ngerebeg ini merupakan tradisi yang diwarisi secara turun temurun dan selalu dilaksanakan sehari menjelang puncak karya piodalan di Pura Duur Bingin, Desa Pakraman Tegalalang yang jatuh enam bulan sekali (210 hari sistem penanggalan Bali) pada Wraspati Umanis Pahang," kata Bendesa Adat I Made Jaya Kusuma, Bendesa Pekraman Tegallalang, Rabu (16/3/2016).

Ia mengatakan  ritual ngerebeg selalu dilaksanakan pada saat rahina Pegat Uakan pada Buda Kliwon Pahang.

Lebih jauh ditekankan dari zaman ke zaman, hiasan tubuh para ABG peserta ritual Ngerebek tetap sama, yakni motif menyeramkan. Dengan dandanan menyeramkan itu, mereka jalan kaki keliling desa, sambil membawa berbagai hiasan dan pelepah busung (janur) dan pelepah daun jaka (aren), juga lelontek, kober (bendera sakral), dan penjor.

Menurut Jaya Kusuma, prosesi ritual Ngerebeg bermakna membersihkan pikiran dalam bhuwana alit (tubuh manusia) dan bhuwana agung (alam semesta) secara niskala.

Sebelum kegiatan ini dilakukan diawali dengan menghaturkan sesaji Paica Gede dan Paica Alit di halaman Pura Duur Bingin. Setelah itu, barulah peserta Ngerebeg keliling desa.

Pada saat bersamaan, kalangan krama dewasa menghaturkan sesaji di setiap puradan setra (kuburan) yang dilewati dalam prosesi Ngerebeg. Setelah keliling desa dengan melewati setiap pura dan setra, perjalanan ratusan ABG peserta Ngerebeg kembali ke areal Pura Duur Bingin.

Saat digelarnya prosesi ritual Ngerebeg, seluruh krama dan 7 banjar adat di Desa Pakraman Tegallalang, ikut terlibat, yakni Banjar Gagah, Banjar Pejeng Aji, Banjar Tegallalang, Banjar Tegal, Banjar Tengah, Banjar Penusuan, dan Banjar Tri Wangsa. Krama dewasa terlibat menghaturkan sesaji, sementara karma alit (lanang) melakukan arak-arakan dengan hiasan tubuh menyeramkan.

Natural Attraction

A Tourist Attraction In Gianyar



Natural attraction

                                                               HIDDEN CANYON

Hidden Canyon


Hidden Canyon di Kabupaten Gianyar. Tebing setinggi 30 meter dengan lekukan-lekukan tajam yang populer disebut  Hidden Canyon ini terletak di area Beji Guwang dekat Pura Dalem Guwang, Sukawati, Gianyar, Bali.

Beji merupakan bahasa Bali yang berarti sungai yang dianggap suci. Beji Guwang memiliki sebuah aliran sungai yang diapit oleh tebing tajam di samping kanan dan kirinya. Air sungai bening berwarna hijau kebiruan dengan ornamen batu kali hitam kecoklatan ini membingkai cantik khas pemandangan hidden canyon.

Untuk menuju Pura Beji Guwang tidaklah terlalu sulit, karena letaknya tidak jauh dengan Pasar Seni Sukawati, Gianyar.  Hanya membutuhkan waktu 30 menit dari Kota Denpasar.

Sesampainya di Pura Beji Guwang, pengunjung harus menuruni 30 anak tangga dan berjalan sejauh kurang lebih 500 meter. Para traveler juga harus melewati bebatuan dan berpegangan pada dinding tebing untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Perjalanan yang menguras tenaga ini akan terbayar dengan panorama cantik si hidden canyon Beji Guwang.